Bayu di Jepang: Makan apa aja?

By Anissa Ratna Putri - Agustus 12, 2016

Selain menjelajah tempat-tempat, Bayu juga wisata kuliner. Dibanding mama papa yang makannya tempura terus, Bayu benar-benar mencoba segala jenis makanan Jepang - dari yang mahal banget sampai yang kecil-kecil nggak penting. Here I'll share you the experience!

Kura Sushi
Sushi adalah salah satu makanan favorit Bayu. Saya ajak Bayu ke Kura Sushi, restauran sushi 100yen-an langganan saya yang berlokasi di daerah Horikawa Imadegawa. The great thing about this place is that all of their seafood is fresh! Kadang ada beberapa tempat sushi yang ikannya saja yang fresh, yang lainnya kurang. Di sini, makan bertiga bareng Rizky, kami sukses menghabiskan 30 piring.

Masakan Chef Anissa + Chef Rizky
Karena kecapean, instead of makan di luar, di malam pertama kami memutuskan makan di apato. Menu malam ini Thai Chicken ala Chef Anissa dan Tumis Kangkung ala Chef Rizky. The chicken meat was not really good karena saya defreeze buru-buru, meskipun rasanya baik-baik aja. On the other hand, tumis kangkung Rizky, seperti biasa, enak! Bayu makan lahap banget karena jarang-jarang nemu tumis kangkung pedes.

Setouchi Local Food 
Di Kojima, Okayama, kami tidak punya banyak pilihan restauran. Awalnya kami mau cari soba dingin, tapi restauran yang ada di guide Kojima Jeans Street tidak berhasil ditemukan. Instead, kami berhasil menemukan restauran makanan lokal ini. Restaurannya khas Jepang banget - makanannya seperti washoku Kyoto, tapi dengan harga yang masih lumayan masuk akal. Sepertinya restauran ini bisnis keluarga, kami disambut dengan ramah oleh kakek dan nenek yang ternyata the only chef dan pelayan restauran ini. Bayu was so impressed with their kindness! The food was delicious too. Do stop by at this restaurant when you are in Kojima Jeans Street!




Creme Brûlée Doughnut
My favourite doughnut in Kyoto! Sudah kepikiran mau menulis tentang donat ini di review Teramachi dan sekitarnya (tunggu tulisan berikutnya ya!). Donat mereka enak banget! Kesukaan saya dan Rizky adalah donat creme brûlée nya yang juga diakui Bayu kalau donatnya enak banget. Kebetulan Bayu juga fans creme brûlée, jadi ini semacam kebahagiaan hakiki. Lokasi La-Mccully donat ini ada di gang samping mall Minna, Kawaramachi.


Yakiniku
Rizky berhasil meyakinkan Bayu yang sesama meat lover untuk makan malam di 298, restauran yakiniku murah meriah kesukaan doi di Kawaramachi. Me, on the other hand, was not very pleased as I am not really a carnivore. I can eat meat, but I prefer to have it along with some vegetables. And the only vegetables that this restaurant provide is cabbage and beansprout (which I don't really consider as a vegetable). Anyway... this is Bayu's holiday, so we went to the yakiniku place, and he really enjoyed it. Dia bahkan request kesana lagi sama Rizky doang -___-


Saizeriya
Restaurant italian fast food kesayangan. Tempat langganan makan ketika sudah nggak kepikiran mau makan apa lagi. Memang sudah ada niat buat ngajak Bayu kesini, supaya dia bisa merasakan makanan apa aja yang saya makan sehari-hari. Akhirnya kesempatan itu ada ketika kami terlambat datang ke USJ. Bayu pesan steak sementara saya seperti biasa salad dan chicken wing.

Narita-ya
Ramen halal yang tadinya mau dikunjungi di hari pertama ini akhirnya kesampaian dikunjungi sepulangnya kami dari USJ. Bayu pesan menu langganan Rizky, spicy miso ramen. Sementara saya seperti biasa pesan Gion Mazesoba. Menurut Bayu, di Narita-ya kelebihannya daging ayam di ramennya banyak dan enak!

Ayam-ya
Hari berikutnya kami berangkat agak leyeh-leyeh, dengan tujuan menghemat tenaga sebelum ke Tokyo besoknya. Kami memutuskan makan siang di Kyoto dulu sebelum berangkat ke Kobe. Karena mau ke Kyoto Station, jadilah kami bertandang dulu ke ramen halal favorit saya - Ayam-ya. Di sini, Bayu pesan Spicy Shio Ramen (lagi-lagi menu langganan Rizky), sementara saya pesan Tsukemen. Bayu bilang overall ramen Ayam-ya lebih enak daripada Narita-ya, and he especially interested in Tsukemen's broth. Tapi sayangnya, daging ayam di Ayam-ya cuma 1-2 lembar, kurang banyak. Oh btw, if you want to know further about Narita-ya and Ayam-ya, do read my writing here.

Rokko Farm's Ice Cream
Kobe is one of dessert land in Japan, other than Hokkaido. Rokko Farm is one of the famous dessert shop - yet, I have never really taste their product. So I and Bayu went to their shop on our way to Kitano-cho, and ordered their Milk Ice Cream and Creme Brûlée. The milk ice cream was exceptional! It was very milky, very tasty, unlike other milk ice cream I have ever tasted. The creme brûlée was nice too. In this shop, they did not provide seats - only standing tables. However, the shop was really cute!


Kobe Beef
Jadi sebenarnya kami sudah mau pulang dan makan di Kyoto, ketika Bayu akhirnya bilang kalau sebenarnya dia penasaran banget sama Kobe Beef. Saya tekankan lagi ya, saya ini bukan karnivora, so any kind of meaty thingies never really tempt me. Dan ya menurut saya agak nggak masuk akal aja makan daging sampai 600 ribu rupiah per porsi. Tapi lagi-lagi, ini acara jalan-jalannya Bayu, dan saya nggak pengen dia pulang ke Indonesia menyesali nggak nyobain Kobe Beef in the land of Kobe. Jadi kami pun mencoba Kobe Beef di restauran Steak Land yang tarletak di dekat Sannomiya Station.

Beberapa kesimpulan kami setelah makan Kobe Beef:
1. Jadi kobe beef itu dimasaknya ala teppanyaki?
Kami kira akan dimasak ala western steak. Ini poin yang lumayan mengecewakan buat Bayu sih. Karena daging yang dimasak teppanyaki itu punya rasa khas yang nggak akan hilang, apapun jenis dagingnya. Kalau dimasak steak biasa kan, rasa dagingnya kerasa banget.

2. Daging kobe beef teksturnya oke banget, tapi rasanya biasa aja.
Sorry to say, meskipun teksturnya luar biasa yummy dibanding daging lainnya (we ordered medium-raw btw), tapi sebenarnya rasanya biasa saja. Bahkan daging pesanan saya yang bukan kobe beef rasanya menurut saya lebih enak daripada si kobe beef. Ya selera, sih.

3. Cobalah kobe beef jika dan hanya jika kalian penasaran banget dan punya budget yang besar.
Kalau nggak, mending save aja uangnya untuk cari kuliner lain karena nggak worth it segitunya.

Kyoto University Rune Cafetaria
Sama seperti mama papa yang mencoba makanan di kampus, Bayu juga saya ajak makan di Rune, bareng sama anak-anak PPI: Rizky, Pawpaw, Indra, plus Muti dan Mbak Alia yang kebetulan sedang disana belajar untuk ujian. Di sini Bayu makan soba dingin dan ayam goreng tepung. Menurut Bayu, soba dinginnya enak-enak aja, tapi kalau kelamaan jadi benyek dan kurang enak.

Convenience Store Onigiri + Bento
Bayu merasakan juga jadi orang japan yang bergantung pada makanan Conbini ketika kepepet. Kami hanya makan onigiri saja waktu otw ke Tokyo naik shinkansen. Kemudian di Odaiba, berhubung kami buru-buru dan nggak ada restauran yang sesuai budget, kami pun belanja bento dan makan di bangku depan Venus Port mall.

Asakusa Ten-ya
My favourite ten-don shop! Ten-don adalah tempura donburi, nasi di mangkuk yang di atasnya diberikan berbagai jenis tempura dan dituangkan saus. Saya suka banget sama toko ini karena saya menemukannya di suatu hari kelaparan di Tokyo Station, dimana saya sudah pasrah nggak makan karena restaurannya mahal-mahal semua. Eh ketemu sama si Asakusa Ten-ya yang punya ten-don 500yen saja! Bayu pesan all-star ten-don (730yen) plus unagi tempura (200yen) dan saya pesan ten-don (500yen).

Suki-ya
Hotel kami sangat strategis lokasinya, dan salah satu kestrategisannya adalah karena dekat dengan banyak restauran. Salah satunya Suki-ya yang kita lewati terus beberapa kali. Bayu tergoda sama unagi-don nya. Jadilah suatu malam kami sempatkan mampir di sini sepulang jalan-jalan. Bayu pesan Unagi-gyu don (810yen) dan saya pesan maguro tataki don (480yen). Bayu bilang pesanannya enak, tapi pesanan saya lebih enak lagi! Hahaha, baru merasakan enaknya lemak tuna doi :p

Halal curry & paratha at Sakura Hotel
Makan malam terakhir kami di Jepang adalah makanan hotel. We thought, why not eating at our hotel since they already provide halal food? Karinya lumayan enak, kok. Roti parathanya pun enak! Kami juga masih diperbolehkan pesan paket salad+puding telur+teh meskipun sudah lewat dari jam ordernya. Banyak menu lain di hotel yang penasaran ingin kami coba, sayang nggak sempat.

And that's all Bayu's culinary experience in Japan.
Makanan paling enak: sushi dan unagi-gyu don.
Makanan paling nggak enak: nggak ada.

Salam kuliner,


  • Share:

You Might Also Like

0 comments