Ada berbagai cara bagi saya untuk menghabiskan me-time. Di suatu hari di tahun kedua saya di ITB, saya memutuskan untuk menjelajahi Kebun Binatang Bandung. Saat itu, saya haya berdua dengan kamera pinjaman beserta lensa-lensa di tas punggung saya.
Hari itu cerah. Saya berjalan mengikuti alur kebun binatang, mulai dari wilayah hewan reptil sampai ke wilayah orang utan. Tombol shutter saya tekan berkali-kali, dari satu kandang hewan ke kandang lainnya, tanpa perlu memikirkan waktu.
Ada banyak hewan yang saya temui hari itu. Beberapa mamalia yang umum ditermui di kebun binatang seperti beruang, tapir, dan rusa masuk ke dalam frame saya. Namun, yang paling berkesan bagi saya adalah pertemuan saya dengan kapibara. Sungguh saya kaget karena baru pertama kali saya bertemu dengan hamster raksasa. Ia hanya diam saja di pojok kandangnya, tidak mengindahkan saya yang amazed dengan keberadaannya.
Di wilayah tengah kebun binatang, saya bertemu dengan beberapa jenis burung dan hewan primata. Ada beberapa yang menarik untuk difoto namun terlalu aktif (ada yang teriak-teriak, ada yang loncat-loncat) sehingga membutuhkan usaha lebih untuk memotretnya. Ini beberapa dari mereka yang cukup 'kalem' sehingga dapat saya abadikan.
Terakhir, saya mampir ke wilayah di mana wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan hewan., seperti unta dan gajah yang dapat dinaiki oleh pengunjung. Sebagai bonus, saya juga bertemu dengan orang utan. Sayangnya, ia sedang tidak mood menatap pengunjung yang mendatangi kandangnya.
Tahun 2010 ketika saya mampir ke Kebun Binatang Bandung, harga tiket masuknya Rp 11,000 saja. Jika ingin naik unta atau gajah, biayanya berkisar Rp 1,000 - Rp 5,000. Sungguh sangat murah untuk kebun binatang yang cukup luas ini! Biaya yang cukup murah ini menjadi pertanyaan juga bagi saya, bagaimana mereka merawat hewan dan kandangnya. Sejujurnya, saya agak concern dengan hewan-hewan tersebut karena beberapa di antaranya ada yang terlihat lebih kurus dari ukuran normal.
Tips untuk yang ingin berkunjung ke Kebun Binatang Bandung: datanglah di pagi hari, sekitar jam 8 atau 9, karena saat itu para hewan baru bangun dan sedang aktif. Jika kalian datang terlalu siang, kemungkinan besar hewan-hewan yang ada sedang tidur.
Semoga, sekarang Kebun Binatang Bandung sudah menjadi lebih baik!
Love,
Hari itu cerah. Saya berjalan mengikuti alur kebun binatang, mulai dari wilayah hewan reptil sampai ke wilayah orang utan. Tombol shutter saya tekan berkali-kali, dari satu kandang hewan ke kandang lainnya, tanpa perlu memikirkan waktu.
The stunning komodo |
Kapibara - pertemuan pertama saya dengan dia. |
Di wilayah tengah kebun binatang, saya bertemu dengan beberapa jenis burung dan hewan primata. Ada beberapa yang menarik untuk difoto namun terlalu aktif (ada yang teriak-teriak, ada yang loncat-loncat) sehingga membutuhkan usaha lebih untuk memotretnya. Ini beberapa dari mereka yang cukup 'kalem' sehingga dapat saya abadikan.
Nuri merah |
Tahun 2010 ketika saya mampir ke Kebun Binatang Bandung, harga tiket masuknya Rp 11,000 saja. Jika ingin naik unta atau gajah, biayanya berkisar Rp 1,000 - Rp 5,000. Sungguh sangat murah untuk kebun binatang yang cukup luas ini! Biaya yang cukup murah ini menjadi pertanyaan juga bagi saya, bagaimana mereka merawat hewan dan kandangnya. Sejujurnya, saya agak concern dengan hewan-hewan tersebut karena beberapa di antaranya ada yang terlihat lebih kurus dari ukuran normal.
Tips untuk yang ingin berkunjung ke Kebun Binatang Bandung: datanglah di pagi hari, sekitar jam 8 atau 9, karena saat itu para hewan baru bangun dan sedang aktif. Jika kalian datang terlalu siang, kemungkinan besar hewan-hewan yang ada sedang tidur.
Semoga, sekarang Kebun Binatang Bandung sudah menjadi lebih baik!
Love,