Sebelumnya saya pernah mengikuti tentang tes kepribadian waktu SMA. Saat itu saya berpikir bahwa sepertinya seperti apapun seseorang berubah, pada dasarnya kepribadian mereka akan selalu sama. Nah, enam tahun dari tulisan itu, saya mencoba mengerjakan tes kepribadian yang sama. Ini dia hasilnya.
Anissa 2009 |
Wah, berubah! Hahaha. Pada tes sebelumnya, saya termasuk karakter INTP, sementara sekarang saya termasuk karakter INFJ. Ternyata, meskipun saya merasa kayanya saya begini-begini aja sifatnya, tapi ada cara pandang dan cara menilai saya yang berubah. Sepertinya hasil asam garam kehidupan kuliah. Ada penjelasan juga soal kemungkinan perubahan karakter di sini.
Dari dulu saya memang suka sama tes-tes kepribadian karena membantu kita mengenal potensi diri lebih baik. Selepas kuliah saya mencoba tes kepribadian di www.16personalities.com, yang mana menurut saya penjelasan karakter kepribadiannya cukup akurat. Bos di kantor lama saya juga senang sama tes-tes kepribadian (bahkan primbon aja dibaca...), dan beliau meminta kami mengisi tes kepribadian macam 16personalities tapi versi bahasa indonesia dan dihitung dengan rumus excel. Hasil saya dari beberapa kali tes setelah lulus kuliah (di berbagai website dan media) adalah INFJ atau ISFJ. Beberapa kali tes di 3 website yang berbeda hasilnya INFJ, sementara berkali-kali tes di excel dari kantor hasilnya tetap ISFJ. Menurut saya sendiri, dalam keseharian, karakter N dan S saya memang cukup seimbang. Tapi, karena yang dominan hasil tesnya INFJ, marilah kita anggap karakter saya INFJ saja ya.
Btw, di tulisan ini saya bukan hanya ingin bahas tentang karakter saya saja. Saya ingin berbagi lebih jauh tentang tes kepribadian yang ternyata bernama Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) ini. Pasti nggak ngerti kan, apaan sih nih dari tadi ngomongin karakter pakai akronim 4 huruf? Saya coba berbagi di sini sebisanya yah. Karena terbatas dari hasil browsing, buat para psikolog di luar sana yang merasa ada tulisan saya yang kurang pas, feel free to correct me :) Jadi, seperti apa sih tes MBTI ini?
Tes MBTI awalnya diinisiasi dari hasil analisa Carl Gustav Jung, Bapak Psikologi Analisis, dan kemudian dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Mayer. Tes MBTI menggunakan 4 kategori untuk mendekripsikan kepribadian:
- Introversion (I) atau Extraversion (E)Introverted: lebih menyukai kegiatan individual, berpikir sebelum berbicara, dan cenderung lelah jika terlalu banyak melakukan kegiatan sosial.Extraverted: lebih menyukai kegiatan dalam grup, berpikir sambil berbicara, dan kegiatan sosial akan membuat mereka bersemangat.
- JUDGING: Intuition (N) atau Sensing (S)Intuitive: imajinatif, menyukai ide-ide, mengandalkan intuisi dalam memperoleh informasi atau memutuskan sesuatu, fokus pada apa yang mungkin terjadi.Observant: seseorang dengan sifat sensing yang dominan disebut observant. Sifat yang dominan antara lain down-to-earth, menyukai hal-hal yang bersifat praktek, mengandalkan indera dalam memperoleh informasi atau memutuskan sesuatu, fokus pada apa yang sudah terjadi.
- PERCEIVING: Thinking (T) atau Feeling (F)Thinking: bermental kuat, mengikuti logika, berpikir secara objektif dan rasional.Feeling: sensitif, mengikuti kata hati, fokus pada keharmonisan hubungan dan kerjasama.
- Judging (J) atau Perceiving (P)Judging: tegas, lebih menyukai aturan dan petunjuk yang jelas, menganggap deadline adalah sesuatu yang sakral.Prospecting: relaks ketika bekerja, pandai berimprovisasi, lebih menyukai pilihan-pilihan yang terbuka, mencari kebebasan.
Dari pembagian kategori ini, dapat dirumuskan 16 kepribadian. Huruf pertama (I/E) menentukan perilaku yang dominan dari individu tersebut, sedangkan huruf terakhir (J/P) menentukan fungsi mana yang dominan digunakan individu tersebut dalam berpikir dan bersikap sehari-hari.
Ini dia 16 karakter kepribadian berdasarkan kategori MBTI.
Sumber: www.16personalities.com |
Sudah tahu belum kamu yang mana? Kalau belum, coba yuk tesnya di sini!
Dari iseng-iseng mempelajari kepribadian ini, bukan hanya saya tahu apa kekuatan dan kelemahan saya, saya juga belajar tentang bagaimana setiap kepribadian memiliki cara berpikir dan bersikap yang berbeda-beda. Kadang, ketika kita tidak tahu tentang preferensi seseorang, kita cenderung menjudge orang tersebut sesuai asumsi kita.
Misalnya, ketika bertemu seorang teman yang susah diajak kemana-mana, kamu akan mencap doi sombong atau pilih-pilih teman atau merasa nggak dianggap teman dekat. Pernah nggak berpikir kalau mungkin doi adalah seorang introvert yang memang nggak merasa nyaman menghabiskan waktu terlalu banyak sosialisasi? Kalau dibalik, mungkin seperti seorang ekstrovert yang keseringan sendirian: bayangin makan siang sendiri di keramaian hampir setiap minggu, nyaman nggak? Pasti nggak nyaman buat orang-orang yang biasa kemana-mana sama teman atau keluarga kan. That's what we, introvert, feels when we socialize too much: exhausted (curcol dikit).
Saya nggak bilang kalau semua orang pasti bisa dikotak-kotakkan sesuai dengan 16 kepribadian ini. Lihat aja, saya sendiri hasil tesnya berkepribadian ganda begitu :'D Tapi semoga dengan mempelajari keanekaragaman kepribadian ini, bisa membantu kalian lebih menghargai orang lain dan lebih memahami bagaimana berinteraksi yang baik dengan orang lain ya.