Beberapa bulan yang lalu (yap, ini postingan yang terlambat) saya mendapat 'surprise' dari teman-teman saya. Seperti tipikal orang-orang yang akan menikah jaman sekarang, surprise itu adalah sebuah bridal shower.
Waktu saya membuat bridal shower untuk Nenek Hanna dua tahun lalu, acara macam ini masih dibilang jarang. Udah gitu, saya anaknya kurang kreatif dan idealis, nggak mau boros kertas bikin sampah. Jadi, persiapan bridal shower Nenek Hanna cukup sederhana - yang penting Nenek Hanna bahagia sebelum saya tinggal ke Jepang.
Sebaliknya, acara bridal shower saya, disiapkan dengan dekorasi yang sangat niat. Bridal shower pertama saya disiapkan oleh teman-teman geng SD saya: Hanna, Kiky, Dian, Nisa, dan Rindy. Acaranya berlangsung di The Atalier, sebuah kafe kecil di pojok perumahan elit Kemang Pratama, Bekasi. Teman-teman saya ngakunya persiapan dilakukan H-1, tapi hasilnya sungguh cantik. Kiky yang bagian membuat print-out material untuk dekorasi, tahu banget kata-kata yang pas untuk menggambarkan bride-to-be yang environmentalist. Dian yang bagian dekorasi bunga, berhasil menghadirkan bunga-bunga mirip daisy, bunga kesukaan saya. Geng ini juga menggunting-tempel semua dekorasinya sendiri. Selain itu, warna dekorasinya pas sekali sama tema undangan dan nikahan saya! Padahal saya nggak kasih bocoran apa-apa ke mereka.
Di bridal shower dengan teman-teman SD, saya membuat 'tradisi' untuk mengajukan pertanyaan kepada bride to be yang isinya tentang calon suaminya. Kalau salah jawab pertanyannya, siap-siap kena coret make up sesuka hati dari MUA khusus bridal shower: Nisa. Karena itu, jangan heran kalau di akhir acara muka saya berubah bentuk.
Bridal shower kedua saya disiapkan lagi-lagi oleh Nenek Hanna, namun bersama geng yang berbeda - geng teman SMP/SMA: Hanna, Silvi, Ninis, dan Fina. Kali ini acaranya agak jauh dari rumah - di sebuah restauran bernama Bistronomy, tempat yang digambarkan oleh adik saya sebagai "another fancy restaurant in Jakarta".
Tema dekorasi bridal shower kedua saya yaitu "back to nature". Sesungguhnya, suasana restauran yang penuh kayu dan pohon rambat ini sangat mendukung sekali. Dekorasi bridal showernya sendiri disiapkan oleh Ines dan tim Yours Organizer yang adalah temannya Hanna. Berbeda dengan bridal shower sebelumnya, kalau bridal shower kedua ini memang tujuannya saya dikerjain. Bersama Silvi sebagai fashion stylist dan Ninis sebagai MUA, saya pasrah didandani sesuka mereka. Sebagai tambahan, di restauran ini ada 'peramai acara' dari waiter Bistronomy yang handal menjadi pengarah gaya foto grup.
Kalau ditanya, apa sih faedahnya bridal shower? Untuk saya, bridal shower saya anggap sebagai hiburan di antara kepadatan persiapan pernikahan yang kadang bikin kepala cenat-cenut. Untuk mensyukuri bahwa saya masih punya banyak teman-teman yang sayang sama saya, yang ikut berbahagia menyambut hari pernikahan saya. Untuk menghabiskan waktu mengobrol dan tertawa bersama teman-teman terdekat saya secara privat, karena hal ini tidak bisa saya lakukan di hari pernikahan. Terima kasih ya, kalian yang sudah menyiapkan bridal shower saya kemarin. See you in the next bridal shower!
0 comments